Doraemon 4ever

**PROLOG**

Aku Emma. Aku adalah seorang  penulis amatiran yang baru memulai karir menulisku sekitar 3 tahun lalu.
Aku ga tau kenapa, tapi tiba-tiba aja pengen nulis karya-karya yang bisa memotivasi orang lain. Itu salah satu alasanku, alasan lain yaitu karena ada pengalaman spesial dan unik yang aku terima dari menulis di salah satu karanganku sekitar dua tahun yang lalu. “Antara Nyata dan Utopia” yang aku buat saat aku berusia 23 tahun. Aku dapat ide ini tidak sengaja. Berawal dari mimpi saat aku tidur di suatu hari.

                                          **KEHIDUPAN DALAM UTOPIA**

Di sini Chery. Mungkin ini adalah nama yang unik dan lucu atau imut. Kata orang tuaku, nama chery ini didapat ketika orang tuaku menemukan buah Chery yang merah dan hanya satu-satunya di kebun. Kami memang menanam pohon chery, tapi tidak pernah berbuah, kecuali 1 minggu sebelum aku lahir. Cerita yang unik kan?

Umurku 24 tahun. Mungkin usia yang muda tapi cukup tua..hehee. Aku sangat hobi bermain musik ya walaupun hanya sekedar bisa. Tapi rasanya music udah jadi bagian diriku. Aku mulai belajar gitar sejak aku duduk di kelas 3 SD. Cukup lama bukan?

Ini adalah kisahku.

                Saat aku memulai menapakkan kaki di sebuah universitas swasta di Bandung, aku menjumpai seorang laki-laki yang pendiam tapi gayanya cool banget. Ga nahan pokoknya..wkwkkww. Namanya Rio, aku tau namanya dari temen lamaku yang secara ga sengaja kami kuliah di universitas yang sama dan di fakultas yang sama, bahkan prodi yang sama. Temen lamaku namanya Peter. Dan ternyata si Rio ini temennya Peter waktu SMA. Ternyata dunia ini begitu sempit ya?hehe
                Rio juga pinter main music, terutama piano. Dia bahkan kabarnya udah menciptakan 15 lagu. Lagu pertama, ia ciptakan saat duduk di kelas 1 SMP judulnya “Utopia”. Aku belum tahu sih lagunya dia seperti apa, tapi menurut Peter, Rio selalu menciptakan lagu dengan penuh perasaan, jadi apa yang ia buat itu benar-benar berasal dari hatinya.

***MEMULAI KEHIDUPAN BARU**

Waktu itu, kami sebagai mahasiswa baru di wajibkan untuk ikut ospek. Mungkin kata “ospek”  merupakan kata yang kadang terasa mengejamkan bagi mahasiswa baru. Tapi di sini pandanganku berubah. Ospek disini sangatlah menyenagkan, ga seperti di berita, yang katanya banyak yang disiksa.

Nah di situ aku ga sengaja ketemu sama Peter. Dan saat itu, Peter lagi sama si Rio. Lalu Peter ngenalin aku ma Rio deh. Ternyata dia anak yang ramah. Di sana kami mengambil prodi yang sama yaitu prodi teknik informatika. Jadi kami sering belajar bareng.

Di kampus, aku juga dapet temen baru, namanya Sola. Kami berempat sering hang out bareng, mungkin hanya sekedear eye-shopping, atau mungkin min ke game centre. Dan secara ga sengaja, kami semua ternyata suka main PIU..wkwkw..  Di antara kami berempat yang paling jago itu si Sola, tapi kalo masalah freestyle, si Peter jangan ditanya deh.

Suatu saat, saat libur 3 hari, kami semua sepakat untuk pergi bersama. Kami semua pergi menginap ke sebuah vila yang cukup bagus dan pemandangan di sana juga indah, dekat dengan pantai.
dari sana kami makin akrab dan akrab lagi.

***SIMPHONY***

Di kampus kami ada ruang music yang boleh dipakai oleh semua mahasiswa ga hanya dari anak seni aja. Waktu itu aku ga sengaja lewat ruang music itu, aku liat Rio sendirian yang lagi main piano dengan sangat bagus.  Aku tiba-tiba seperti tertarik oleh blackhole yang seolah-olah berasal dari alunan music yang dimainkan Rio.

“permainan kamu bagus banget Io,  keren abis..”
                “hehe, makasih, tapi  ga bagus-bagus juga kok.”
                “gimana sih caranya main piano? Ajarin dunk. Aku Cuma bisa main gitar itupun masih yang dasar. Kalo piano aku cuma tau kunci dasar aja, ga bisa mainin kayak kamu.”
                “ok, sini aku ajarin”
                “sip”

Rio memang orang yang bener-bener ramah, ga sombong lagi, walaupun dia pendiem.

“eh, btw, tadi itu lagu apa? Musiknya bagus sih, tapi aku belum pernah denger.”
                “oh, itu tadi lagu ciptaanku, judulnya Utopia. Itu lagu pertama yang aku buat”

“oh I see. Jadi kamu juga bisa ngarang lagu ya?? Hebat-hebat. Kayaknya aku perlu les sama kamu deh.wkwkwk”

“aduh udah, jangan gitu, jadi malu aku..hehee”

Dia tersenyum kecil, oh senyumannya.hehhe

               

                Tiap hari sabtu aku belajar piano darinya. Ternyata selain bisa piano, dia juga bisa main music yang lain. Gitar, Bass, bahkan drum juga bisa ia kendalikan. Hmm, orang yang multitalent ya. Sebaliknya kalau masalah program, dia yang belajar dari aku (aku juga masih belajar sih..hehe).

*** SAAT TERINDAH***

                Ga terasa udah 1 semester berlalu. Kami berlibur kembali ke Jogja.

                “hei Cher,sibuk ga?”

                “eh, ga kok Io.”

                “aku duduk di sini ya.”

                “ok”

                “kamu lagi ngapain sih cher ? kok malem-malem gini diluar sendirian”

                “oh, aku lagi liat rasi bintang.”

                “woow.. emangnya kamu tau tentang rasi bintang?wkwkw”

                “ngehina ya km…”
                “maaf.. maaf..hehee”

                “liat tuh.. itu namanya Aoboshi, artinya bintang biru. Dia bintang yang paling terang. Dengan mata telanjang pun kita udah bisa ngeliat warna birunya nama lain bintang ini yaitu Sirius. Sirius adalah bintang berwarna putih biru terang. Dia berada di rasi bintang Canis Major. Kalau malam lagi cerah,dan banyak bintang, coba aja liat bintang yang berwarna biru dan bersinar terang. Itu adalah Sirius.”

                “ooo”

“Eh anak-anak mana?”

                “ga tau tuh.. kayaknya mereka lagi nyiapin makan malem deh”

                “wow, asik tuh, mereka kan emang jago masak. eh, masuk ke villa yuk. Di sini udaranya makin dingin, sambil kita bantu Peter n Sola”

                “ehmm.. bentar Cher. Ada yang pengen aku omongin.”

                Saat itu Rio langsung menangkap tanganku.

                “apa Io?”

                “Hmm.. aq punya sebuah mawar di kebunku, mawar ini aku petik. Dan sekarang kuberikan Cuma buat kamu.. apa kamu mau menerima mawarku ini dan menanamnya di hatimu?”

                “ha?”

                “mau ga kamu jadi pasanganku, eh bukan sekedar pasangan tapi juga sebagai simfoni dalam setiap alunan detak jantungku?”

                “Sorry Io, aku ga bisa”

                “eh?”

                “aku ga bisa bilang engga..wkwkwk”

                “jadi?”

                “ah lemot km.. ya jelas mau dunk… selain kamu pinter music, kamu jg anak favorit di kampus.wkwkw. tapi yang lebih penting lagi kamu orangnya baik. Satu pertanyaan buat kamu.”

                “apa?”

                “kok malah jd kayak Afikah sih?wkwkkww”

                “haizz”

                “ya aku mau tanya.. kamu serius ga? Kamu tulus ga? Kamu mau janji jadi seperti  Haliaeetus leucocephalus ? ”

                “ya jelas serius n tulus lah.. buat apa aku mainin perasaan. Ga ada untungnya. Aku pengen jadi kayak  Cygnus olor  buat kamu, jadi tanpa kamu aku ga bisa apa-apa. Aku juga komitmen cm 1x pacaran kok. Supaya ga ada hati yang terluka..hehe”

                “wow.. jawaban yang keren, dewasa dan bijaksana. Jadi selama ni km ga pernah pacaran ya?”

                “need not to know”

                “kayak kepolisian aja km..wkwkw. aku percaya deh. Ayo kita ke Villa mumpung ujannya belum deres”

***DI KESUNYIAN MALAM ***

                “ Eh Sol, ada ya bisa kita bantu ga?”

“ada banyak Cher.. itu tolong iris tuh wortel, kentang n bawang.”

“Io, kamu cuci-cuci peralatan kotornya”

“Ok Pet”

“Auchh”
                Rio langsung sigap, dia isep jari ku yang ga sengaja tersayat pisau.

“ati-ati dunk, makanya jangan ngelamun mikirin aku terus. Aq selalu di sampingmu kok..wkwkw”

“ah, rese km Io”

Dia seolah-olah bagaikan sosok Conan yang selalu ngelindungi Ran.

***HARMONISASI CINTA***

                “Waktu itu kan aku cuma mainin pianonya lagu ciptaanku,kamu mau tau liriknya?”

                “boleh”

                “sebagian aja ya..hehhee”

                “ok..”

                “utopia, semua orang memiliki utopia. Utopia negri khayalan, yang ga satupun orang dapat masuk ke utopia yang lain, kamulah utopiaku. Negri yang ku impikan. dan akulah yang menguncimu dalam utopiaku, tak satupun dapat merebutmu dari surgaku”

                “emm, lumayan juga liriknya.”

                “makasih. Nanti kamu kubikinin lagu deh. Special buat kamu.hehe”

                “thanks”

                “Pulang bareng yuk Cher”

                “ok”

                “waduh gerimis nih.. Ni kamu pake aja jaketku biar ga kedinginan”

                “terus kamu ?”

                “udah ga usah dipikirin. Aku kebal kok.”

                “ J ”

Kadang dia seperti seekor kakapo parrot yang menyanyikan 1000 lagu tiap hari.. dia juga seperti redback spider yang rela berkorban buat aku (tapi aku ga memangsa nya lho) hehee..dibalik sifat pendiem dan coolnya ternyata, betapa romantisnya dia.

***WISUDA***

                Ga terasa kami semua sudah hamper menyelesaikan studi kami di bangku kuliah. Aku akan lanjut studi S2 di Jepang. Peter akan bekerja di sebuah perusahaan swasta. Sola mencoba untuk menjadi guru di sekolah negeri. Rio dia mau lanjut S2 di Australia. Sebelum kami semua berpisah dan mungkin akan sangat jarang bertemu kami berfoto bersama. Hubunganku dengan Rio tetap berjalan dengan baik. Kami juga sudah berjanji akan setia dang a akan terputus oleh jarak. Ya aku yakin, walau kami ada di tempat yang berbeda-beda, tapi di mana ada hati yang tulus, di situlah kehidupan berjalan sempurna. Cherly

**De ja Vu**

Itu adalah hasil karyaku, dan seperti yang aku bilang, aku punya pengalaman unik dari menulis cerpen itu.
Ya tepatnya 1 tahun lalu aku bertemu orang yang namanya Oni. Dia hampir mirip seperti tokoh Rio yang ada dalam karangan ku, dia pinter main music, buat lagu. Orangnya pendiem n cool. Dan ternyata, seperti tokoh Chery dan Rio, akupun demikian dengan Oni. Aku dan dia kini menjalin sebuah hubungan khusus dan kami berkomitmen satu sama lain untuk saling menjaga perasaan. Tapi bedanya, kalau Rio kan kuliah di Australia, kalau Oni, dia bekerja di sebuah studio rekaman di Jakarta. Kami pun bertemu secara tidak sengaja. Aku bertemu dia saat launching buku, dan pihak penyelenggara launching buku bekerja sama dengan manajer studio tempat Oni bekerja. Dari sana kami dipertemukan. Mungkin ini aja yang bisa aku bagiin buat para pembaca ceritaku. Thanks udah mau baca cerita ku dan berfantasi bersamaku.